Mengapa Salomo gagal?
Related Posts
1Raja 11:1-25
Raja Salomo |
Salomo
tidak memakai hikmat yang Allah berikan, tetapi memakai hikmat dunia. Salomo
menikahi tujuh ratus istri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik. Mungkin
sebagian istri-istrinya itu dicintainya (ayat 1-3), tetapi mungkin juga
istri-istrinya itu dinikahinya karena alasan politik. Demi memelihara
perdamaian dengan negara lain, seorang raja bisa menikahi ratu atau putri raja dari
negara tersebut. Itu hal yang biasa dilakukan oleh raja-raja pada masa itu.
Sikap yang Salomo ambil ini adalah hikmat dunia yang begitu popular dimasa itu.
Namun hikmat dunia seperti ini menuntut bayar harga yang sangat mahal dari
Salomo.
1. Menyembah
allah dari bangsa lain yang merupakan pelanggaran terhadap firman Tuhan (Ul.
17:17; Gal 4:6-9).
2. Salomo
mengorbankan imannya demi kepuasan lahiriah/Kedagingannya (Mat.
4:1-11; 1Yoh 2:15-17)
Hati
adalah pusat segala kehendak manusia. Jika hati Salomo tidak lagi berpusat pada
Allah tetapi lebih kepada dirinya sendiri, maka bisa dipastikan segala
tindakan-tindakan yang direncanakan dan dilakukan juga tidak sesuai dengan
kehendak Allah. Bahkan ia sudah berani secara terang-terangan mendirikan
bukit-bukit pengorbanan untuk semua istrinya. (Ams. 16:9; bdk. Mrk 7:21)
Pada
saat ini banyak orang yang bersedia mengorbankan imannya demi kebutuhan hidup.
Namun yang lebih parah adalah mengorbankan iman demi keinginan dan memuaskan
hawa nafsu. Anak-anak Tuhan harus berhati-hati dan waspada. Hikmat dunia selalu
menawarkan berbagai bentuk "tawaran" yang bertujuan untuk memuaskan
hawa nafsu, misalnya: menjadi kaya dengan cara jahat, ingin dihormati dan ingin
berkuasa sehingga kita kehilangan kekudusan dan kehilangan berkat TUHAN! (Yak.
3:17-18).
Camkanlah:
Berani kehilangan nikmat duniawi adalah hikmat dari Allah, dan akibat dari
menundukkan diri penuh kepada Allah.
No comments: