Hormati Tuhan
Related Posts
Kisah 5:1-11
Kisah
Ananias dan Safira merupakan salah satu kisah paling tragis yang dicatat di
Alkitab. Tragis karena beberapa penyebab.
1. Kita
menyaksikan amarah dan hukuman Tuhan yang langsung dan seketika dijatuhkan
kepada orang berdosa. Tidak kepalang tanggung, Tuhan menetapkan hukuman mati
kepada suami-istri ini.
2. Tragis
karena dosa mereka "nampaknya" relatif "kecil" dibanding
dengan dosa yang diperbuat oleh anak Tuhan lainnya seperti Daud yang berzinah
dan membunuh Uria atau Petrus yang menyangkal Tuhan. Ananias dan Safira
"hanya" berbohong. Reaksi sepintas kita adalah hukuman yang diterima
Ananias dan Safira tidaklah sebanding dengan dosa mereka.
3. Peristiwa
ini tragis karena terjadi di tengah-tengah gemuruh hidup berkemenangan yang sedang
melanda umat Kristen mula-mula.
Secara
kronologis, kisah ini didahului oleh turunnya Roh Kudus, kemudian khotbah
Petrus yang diikuti oleh pertobatan 3000 orang (ps. 2); Petrus dan Yohanes
menyembuhkan orang lumpuh dan keberanian mereka berbicara di hadapan Mahkamah
Agama (ps. 3 dan 4); serta gambaran tentang kehidupan orang Kristen mula-mula
yang membagi harta kepunyaannya dengan sesama (ps. 4). Tiba- tiba, di tengah
semua luapan karya Tuhan yang menakjubkan itu, kita menyaksikan luapan
kemarahan Tuhan yang mematikan. Sungguh mencengangkan dan menakutkan!
Kisah
Ananias dan Safira memperlihatkan keseriusan Allah dengan dosa. Tuhan
menghendaki agar kita pun bersikap serius—-tidak main-main—-dengan dosa. Jika
Ia tampak lunak pada kasus pelanggaran yang lain, itu dikarenakan kasih
karunia-Nya yang besar. Seharusnya kita semua mengalami nasib yang sama seperti
Ananias dan Safira, sebab "upah dosa ialah maut" (Rm. 6:23).
Renungkan:
Jangan mempermainkan Tuhan, kelunakan-Nya bukanlah pertanda kelemahan-Nya.
No comments: