MENJADI BENIH YANG BERTUMBUH
Related Posts
Matius 13:31-32
Dahulu saya berpikir bahwa biji sesawi
adalah sejenis sayuran. Akan tetapi setelah saya mempelajari lebih jelas jika
kita melihat padanan kata sesawi dalam bahasa Inggris yaitu mustard, tanaman
(pohon) yang dapat bertumbuh besar. Kita akan mempelajari arti dari
perumpamaan tentang biji sesawi ini.
MATIUS
13 : 31
31 YESUS membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada
mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang
diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
YESUS
mengumpamakan Kerajaan ALLAH dengan menggunakan biji sesawi. Berbicara tentang
kerajaan, sebuah kerajaan dapat dikatakan sah jika memiliki raja, rakyat yang
dipimpin, dan ada teritorial. Itu sebabnya dalam ayat ini terdapat ketiga unsur
yang diperlukan agar sebuah kerajaan dapat benar-benar dikatakan sebagai
kerajaan, yakni biji sesawi (mustard seed), orang yang menabur biji
sesawi, dan ladang. Siapakah yang berperan sebagai biji sesawi, orang yang
menaburkan biji sesawi, dan di manakah ladangnya?
MATIUS
13 : 36 – 38
36 Maka YESUS pun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang.
Murid-murid-NYA datang dan berkata kepada-NYA: "Jelaskanlah kepada kami
perumpamaan tentang lalang di ladang itu." 37 Ia menjawab,
kata-NYA: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;38
ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak
si jahat.
Sebelum
menyampaikan perumpamaan tentang biji sesawi, YESUS sebelumnya didalam Matius
13:36-38, menyampaikan perumpamaan tentang gandum dan lalang. Saat
murid-muridnya meminta penjelasan tentang perumpamaan lalang dan gandum
tersebut. Maka YESUS menjelaskan bahwa orang yang menaburkan benih baik ialah
Anak Manusia (YESUS). Berarti Raja dalam kerajaan ALLAH adalah Anak Manusia
(YESUS). Sedangkan yang menjadi ladang adalah dunia. Sedangkan benih yang baik
adalah anak-anak Kerajaan, yakni semua orang yang percaya kepada YESUS. Makna
ladang, benih dan penabur dalam perumpamaan lalang dan gandum ini memiliki
makna sama dengan perumpamaan tentang biji sesawi.
Dari
penjelasan ayat ini kita ketahui bahwa wilayah Kerajaan ALLAH bukan hanya berbicara
tentang Sorga yang nanti akan kita diami, tetapi juga dunia ini yang merupakan
salah satu bagian teritorial kerajaan ALLAH. Artinya, jika kita mengakui bahwa
YESUS adalah Raja dalam Kerajaan ALLAH, maka dunia ini adalah Sorga bagi kita. Tujuan
ALLAH "menabur" kita di dalam dunia ini adalah untuk menikmati Sorga
selama masih di dalam dunia ini. Jika hingga saat ini kita masih belum
merasakan Sorga, itu bukan karena TUHAN yang keliru melainkan kita yang belum
menerima YESUS sebagai Raja dalam hidup kita. Sebagai benih, kita ditabur ALLAH
supaya dapat bertumbuh sebagai anak Raja,bukan untuk menderita.
MATIUS
13 : 32
32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih,
tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang
lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang
pada cabang-cabangnya."
Ketika
seseorang baru menerima YESUS sebagai Raja dan Juruselamat di dalam hidupnya,
sesungguhnya ia masih "benih" atau "biji" yang kecil.
Namun, yang kecil itu dapat menjadi sesuatu yang besar dan memiliki kemampuan
untuk bertahan jika dia bertumbuh. Dengan demikian ia tidak dikalahkan
dunia,melainkan mampu mengalahkan dunia. Bahkan dari biji sesawi ini dapat
bertumbuh menjadi sebatang pohon,menjadi tempat bersarang bagi burung-burung.
Untuk
menjadi tempat perlindungan bagi burung-burung, biji sesawi itu perlu ditanam
dan bertumbuh besar. Kita, "biji sesawi" yang kecil ini bertumbuh
dengan mau mendengar dan melakukan Firman TUHAN, bukan hanya menjadi pendengar
Firman saja tetapi juga mau bertumbuh di dalam pengenalan Firman. Dengan
bertumbuh menjadi besar, kita tidak mencari perlindungan pada dunia ini,
sebaliknya justru menjadi perlindungan bagi dunia. Sebab di dalam dunia ini
kita memiliki kerajaan ALLAH.
Sebuah
pohon dapat bertumbuh besar jika disirami air. Demikian pula kita sebagai
"pohon sesawi" dapat bertumbuh dalam kerajaan ALLAH jika kita
disirami air hidup (Firman) dan ROH KUDUS. Siraman Firman dan ROH KUDUS ini
akan kita dapatkan dalam ibadah yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Inilah
syarat agar kita dapat bertumbuh.
Bandingkan dengan Matius 17:17-21
MATIUS
17 : 17 – 19
17 Maka kata YESUS: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya
dan yang sesat, berapa lama lagi AKU harus tinggal di antara kamu? Berapa lama
lagi AKU harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!" 18
Dengan keras YESUS menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak
itu pun sembuh seketika itu juga. 19 Kemudian murid-murid YESUS
datang dan ketika mereka sendirian dengan DIA, bertanyalah mereka:
"Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?"
Penyebab
murid-murid tidak mampu menyembuhkan atau mengusir setan pada anak itu adalah
karena mereka kurang percaya kepada TUHAN, artinya belum bertumbuh dalam
pengenalan Firman dan iman kepada TUHAN. Dari perkataan YESUS, "Berapa
lama lagi AKU harus sabar terhadap kamu?" menyatakan bahwa sudah sekian
lama mereka diajar oleh YESUS, bahkan juga sudah banyak mujizat yang dilihat
oleh mereka, namun mereka masih belum percaya. Setelah itu YESUS mengusir setan
yang merasuk anak itu, dan seketika itu juga keluarlah setan yang menguasainya.
Tidak perlu menunggu, saat itu juga ada solusi dari YESUS.
Biji
sesawi yang bertumbuh dengan sempurna (gambaran YESUS) mampu menyingkirkan
benih yang ditaburkan oleh setan (sakit penyakit, dan masalah lainnya). Jika
YESUS mampu mengusir segala masalah, kita pun yang berada dalam teritorial yang
sama (kerajaan Sorga) seharusnya juga mampu melakukan seperti yang YESUS
lakukan (Yohanes 14:12).
MATIUS
17 : 20
20 IA berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya.
Sebab AKU berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar
biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini
ke sana, -maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
Dalam
menjawab murid-murid mengapa mereka tidak dapat mengusir setan, YESUS kembali
menggunakan istilah "biji sesawi". Kata "kurang percaya"
(NIV: so little faith), yang artinya imannya terlalu kecil karena tidak
bertumbuh. YESUS berkata bahwa jika mereka mempunyai iman sebesar biji sesawi
yang bertumbuh, mereka akan mampu melakukan apa pun. Jadi maksud iman sebesar
biji sesawi itu bukanlah sekecil biji sesawi, melainkan seperti biji sesawi
yang bertumbuh menjadi pohon yang besar.
Mengapa
YESUS mengatakan mereka dapat memindahkan gunung, bukan mengatakan mampu
mengusir setan? Permasalahan yang dihadapi saat itu adalah setan yang
menaburkan penyakit. Masalah memindahkan gunung dan mengusir setan merupakan
permasalahan yang sangat berbeda. Memindahkan gunung gambaran masalah-masalah
biasa yang penanganannya tidak diperlukan sesuatu yang khusus, cukup dengan
iman. Sedangkan persoalan mengusir setan, diperlukan sesuatu yang tidak hanya
sekedar iman, tetapi ada yang lain. Apakah itu?
MATIUS
17 : 21
21(Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan
berpuasa.)
Dari
ayat di atas, barulah lebih jelas mengapa YESUS berkata bahwa dengan iman
sebesar biji sesawi saja kita mampu memindahkan gunung. Mengusir setan lebih
sulit dari pada memindahkan gunung. Itu sebabnya untuk mengusir setan, tidak
hanya memerlukan iman, tetapi juga diperlukan doa dan puasa. Artinya, kita
perlu bertumbuh lebih besar lagi untuk menghadapi setan yang mampu bergerak dan
bukan sebagai benda mati. Dengan pertumbuhan rohani yang lebih besar lagi,
barulah setan dapat kita kalahkan.
Nah,
jika setan saja dapat kita usir, apalagi persoalan-persoalan biasa. Semuanya
itu dapat kita pindahkan jauh dari kehidupan kita. Kuncinya, sudahkah kita
(biji sesawi) tertanam di tempat yang benar (kerajaan Sorga),sudahkah kita
disirami dengan Air Hidup? Itu semua menentukan bertumbuh atau tidaknya biji
sesawi tersebut.
Apabila
hingga saat ini masih banyak kendala dan persoalan yang belum terselesaikan,
jadilah biji sesawi yang bertumbuh di dalam kerajaan Sorga. Maka kita akan
benar-benar memiliki kerajaan Sorga itu sejak masih ada di dalam dunia.
Ketika
seorang anak TUHAN tertanam dan bertumbuh, maka ia akan menerima dan merasakan
kerajaan Sorga yang dijanjikan ALLAH. Itu sebabnya kita tidak boleh hanya
tertanam, tetapi juga mau bertumbuh. Dengan demikian, kita yang tadinya
memiliki kekuatan yang kecil, karena bertumbuh dapat menjadi kuat dan memiliki
kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi segala persoalan hidup ini. Amin.
No comments: