Pertemuan Di Simpang Jalan
Related Posts
Simpang Jalan |
Kita semua telah mengenal siapa raja Salomo? Seorang raja yang termasyhur yang memiliki segala-galanya. Raja salomo pada masa kejayaannya telah berhasil mendirikan 2 buah bangunan yang sangat megah, dan kedua bangunan itu adalah:
1. Rumah Tuhan/Bait Allah (psl. 6).
Pembangunan Bait Allah ini merupakan wasiat yang diturunkan oleh Daud kepada Salomo anaknya (psl. 8:17-19). Dalam pembangunan Bait Allah ini, Salomo menggunakan batu-batu gunung, kayu aras dan sanobar, dengan p. 60h, l. 20h, t.30h.
2. Istana Salomo (psl. 7).
Istana ini dibangun dengan beberapa tahapan :
a. Hutan lobanon (ay. 2-5), p. 100h, l. 50h, t. 30h.
b. Balai Saka (ay. 6) p. 50h, l. 30h.
c. Balai Singgasana (ay. 7).
d. Gedung kediaman raja Salomo (ay. 8)
e. Gedung kediaman istri raja (ay. 8)
Kalau kita mau bandingkan diantara kedua bangunan ini, mana yang lebih megah? Kemegahan Bait Allah dikalahkan dengan kemegahan Istana Salomo, Kemuliaan Bait Allah dikalahkan oleh kemuliaan raja Salomo.
Di ayat 2, Tuhan menampakkan diri-Nya untuk kedua kalinya kepada Salomo, pada tahun ke-24 pemerintahannya, saat ia sedang berada pada puncak kejayaannya, karena ia berhasil membuat segala yang diinginkannya (ayat 1). Keadaan Salomo pada saat itu sangat nyaman dan tenang baik secara jasmani dan rohani. Tidak ada yang tidak dapat ia gapai di masa kejayaannya. Kekayaan, kepandaian, kemasyhuran, bahkan istri dan gundik yang banyak pun telah ia peroleh. Pada titik kenyamanan seperti inilah Firman Tuhan datang kepada Salomo yang berisi suatu peringatan, upah/ganjaran :
1. Mengenai Bait Allah, (ay. 3)
Allah telah menguduskan Bait Allah yang dibangun oleh Salomo supaya nama Tuhan tetap tinggal diBait Allah itu.
2. Mengenai Salomo, (ay. 4-9)
Ada 2 peringatan yang diberikan Allah kepada Salomo, agar Salomo dapat menjalankannya dengan setia dan sungguh-sungguh.
a. Upah/Berkat (ay. 4,5)
b. Ganjaran/Kutuk (ay. 6-9)
Salomo harus kembali diingatkan bahwa makna dan tujuan hidupnya tergantung kepada Allah. Selama ia mempunyai hidup yang berporos kepada Allah, taat dan setia kepada-Nya, maka takhta dan kerajaan Israel akan tetap kokoh. Hal ini sangat berhubungan dengan makna dan tujuan hidup seorang raja, yaitu ia hidup untuk membawa rakyatnya menuju kemakmuran dan kesejahteraan.
Renungkan: Kebenaran yang patut kita renungkan adalah bahwa masa kejayaan seseorang bisa berarti masa kritisnya, karena ia berada di persimpangan jalan. Persimpangan ini bisa kita lewati dengan baik jika hidup kita tetap berpusat pada Tuhan. Hal itu bergantung masalah rohani, yaitu siapa kita di hadapan Allah.
No comments: