Managemen Waktu
Related Posts
Waktu ialah suatu talenta yang diberikan kepada setiap orang. Kita dinasihatkan untuk menebus waktu. Tetapi bagaimana hal ini dapat dilakukan? Paulus mengatakan, “Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.” Kolose 4:5. Tidak ada jalan untuk mengembalikan satu saat dari waktu. Oleh karena itu, “Karena itu, perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” Efesus 5:15,16. Adalah tugas kia selaku penatalayanan untuk membuat waktu yang sisa dengan senantiasa berusaha untuk melakukan kehendak Allah.
1. Apakah yang harus dilakukan sekarang?
“Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari Tuhan sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan.” Hosea 10:12.
Catatan: Nabi purbakala itu mengatakan kebenaran yang universal. Sekarang adalah kewajiban untuk mencari Allah. Baca II Korintus 6:2.
2. Haruskah ada perhatian yang sungguh-sungguh kepada keadaan kerohanian kita pada waktu sekarang? Jika demikian, mengapa?
“Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita daripada waktu kita menjadi percaya.” Roma 13:11.
3. Kira-kira berapa lamakah waktu yang diberikan Allah kepada kita?
“Masa hidup kita tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap.” Mazmur 90:10. “Ingatlah apa umur hidup itu.” Mazmur 89:48, bagian pertama.
4. Apa pekerjaan rohani kita selama waktu yang diberikan kepada kita?
“Jadi kami adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasehati kamu dengan perantaraan kami, dalam nama Kristus kami meminta kepadamu berilah dirimu didamaikan dengan Allah.” II Korintus 5:20.
Catatan: Apabila kita menaburkan bibit Injil pada zaman kita itu adalah mendorong semangat untuk mengetahui bahwa “orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorak. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.” Mazmur 126:5,6.
5. Kapan kita harus melakukan pekerjaan kita untuk Allah?
“Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai. Tetapi Aku berkata kepadamu, lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.” Yohanes 4:35.
6. Setiap minggu, berapa lama kita harus bekerja untuk kebutuhan kehidupan?
“Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada Sabat, hari perhentian penuh hari kudus bagi Tuhan, setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia dihukum mati.” Keluaran 31:15.
7. Apa yang dapat dilakukan pada hari ketujuh?
“Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku, apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus Tuhan hari yang mulia, apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan. Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.” Yesaya 58:13,14.
Catatan: Walaupun benar hari Sabat diadakan untuk manusia, namun juga harus diingat bahwa Kristus adalah Tuhan atas hari Sabat. Baca Lukas 6:5. “Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu.” Keluaran 20:10. Karena ini adalah benar, Allah berhak mengatakan kepada kita bagaimana memelihara hari-Nya untuk kepentingan kita.
8. Selaku seorang penatalayanan waktu yang setia, tiga hal penting apakah yang harus saya lakukan sekarang?
“Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.” Wahyu 1:3.
Catatan: Hidup pada zaman ketika Kristus akan segera datang adalah penting untuk memperbaiki waktu kita dengan membaca firman Allah, mendengarkan firman Allah yang diberitakan, kemudian menyesuaikan kehidupan kita kepada apa yang Dia katakan.
Kesimpulan
Tampaknya ada “waktunya untuk apa pun di bawah langit ini.” Baca Pengkhotbah 3:1-8. Manusia sering berjalan dengan sombong dan berteriak seolah-olah ia adalah tuan. Manusia adalah penatalayan atas benda-benda yang dipercayakan Allah padanya. Jangan sekali-kali melupakannya – Allah adalah pencatat waktu. Ayat-ayat di atas dalam Pengkhotbah adalah rancangan waktu Allah yang menunjukkan waktu dari perubahan, petunjuk dan kemajuan. Sebagai penatalayan Allah adalah tergantung kepada kita untuk setia setiap saat melaksanakan tanggung jawab kita. Perkara yang besar adalah mengetahui waktu dan mengatakan perkara yang benar pada waktu yang tepat.
No comments: